Translate

Selasa, 03 Mei 2016

¿Quieres ser Au Pair en Alemania, a partir de agosto el año 2016 ??

¿Quién soy?
¡Hola! =)
Soy Devi, una Au Pair de familia de Schlesinger en Solingen Alemania. Ayudo a mi familia de acogida para buscar la nueva "parte de la familia 'se inicia a partir de agosto de 2016. Soy muy afortunado y agradecido por ser un Au Pair con ellos porque son muy agradable (lo digo en serio!) Y me tratan como a su propio familia. Aún no tengo una homsick porque ya me siento como en casa. La familia tiene 2 hijos, que son la niña de 1 año y 3 años del muchacho. Los niños son super lindo y precioso. Nuestra casa es enorme y cómoda, con un muy amplio jardín y 2 pequeñas cabañas, la familia tiene sauna, así, y obtendrá su propia habitación con su propio cuarto de baño (que es muy bonita!).

¿Dónde vivimos?
Vivimos en Solingen, una pequeña ciudad por el centro de las grandes ciudades de Alemania de Colonia y Düsseldorf. Nuestro entorno aquí muy impresionantes, con la vista desde las colinas, el bosque también. Cerca de nuestra casa a unos 50 metros, hay una parada de autobús. Por lo tanto, es muy fácil. Se tarda sólo 5 minutos con el autobús al centro de la ciudad.

¿Por qué debe quedarse con nosotros?
1. Va a ser la nueva parte de la familia
Muchas Au Pairs no son afortunados porque la familia de acogida los trata como un "servicio de limpieza" o "Putzfrau ', pero no con nosotros. No sólo los padres de acogida, toda la familia (abuela, abuelo, tía y todo el mundo) que aceptan completamente, todos ellos son muy dulce y agradable =) Ellos también dan la oportunidad de ver no sólo el Haus pero Frankfurt, Colonia, Düsseldorf , la mejor fábrica de hielo en el mundo y muchos más!
Me siento realmente triste porque tengo que salir en agosto :(
2. Usted no necesita pagar nada
La familia va a pagar sus billetes de avión (llegada y salida), seguros (en Alemania, tienen muchos), cursos de idiomas, de billetes de autobús, las necesidades diarias, y lo mejor es la nevera pertenece a usted, así jeje .. Usted recibió 260 euros por mes y sin reducement.
3. familia mente abierta
mis padres de acogida van gente flexible, fácil, moderna y muy inteligentes. Ellos te tratan como su propia hija y si necesita ayuda o problema, que te ayudará.

¿Cuál es el requisito?
1. Usted es de 18-27 años de edad
2. Sería bueno si eres español o desde el país de la UE
3. Saber Inglés básico, un poco de alemán es bueno también
4. La paciencia
5. experimentados con los niños
6. Cocinar y que tiene un permiso de conducción son también grandes advatages

¿Necesitas más información? ponerse en contacto conmigo en facebook y correo electrónico !!!
Si usted está interesado, por favor agregarme en Facebook https://www.facebook.com/agungdevi
o enviar un correo electrónico en agungdevi97@gmail.com

Gracias y hasta luego!

Senin, 10 November 2014

Materi Porter

A. Pengertian Porter/Concierge
  Layanan yang diberikan oleh pihak manajemen hotel kepada para tamu bersifat menyeluruh dan mencakup hampir seluruh kebutuhan tamu selama menginap di hotel. Mulai dari kebutuhan  yang sangat pokok yaitu; kebutuhan makan, minum, tempat tinggal dan pencucian pakaian,  hingga penganan barang-barang yang dibawa tamu selama mengadakan perjalanan dan menginap di hotel. Penanganan-barang-barang bawaan tamu termasuk kegiatan yang sangat penting dan tidak dapar diabaikan begitu saja. Kelalaian petugas hotel dalam menangani barang-barang tamu dapat menyebabkan kegiatan tamu dapat tergangu sehingga tamu menjadi tidak senang dan citra hotel menjadi buruk di mata konsumen.
  Kegiatan penanganan barang-barang bawaan tamu tidak terbatas pada saat tamu check-in, tetapi juga ketika tamu check-out, pindahan kamar dan ketika tamu akan menitipkan barang-barang bawaan tamu untuk sementara waktu. Untuk menangani barang-barang bawaan tamu dengan baik, diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis barang bawaan tamu dan keterampilan teknis mengenai ketika membawa barang yang benar dan aman sehingga terhindar dari kemungkinan rusak, tertukar, hilang dan sebagainya. Unit 6 (enam) ini membahas beberapa kompetensi yang akan berkaiatan dengan tugas-tugas di seksi pelayanan barang.

B. Job Description Porter/Concierge
  Menangani barang-barang bawaan tamu mulai dari saat check-in sampai pada saat check-out. Barang-barang tersebut di adakan pengecekan dan pemberian tanda didepan pintu utama masuk hotel agar tidak terjadi ketinggalan barang dibagasi mobil dan dibawa langsung menuju ke meja pendaftaran (Reception/Registration Desk). Sementara itu ia menunggu tamu yang sedang melaksanakan pendaftaran untuk mendapatkan kamar dan selalu siap sewaktu-waktu tamu memerlukan bantuan. Selesai tamu, mendaftar barang-barang tamu diantar sampai ke kamar. Ia sedikit mendahului tamu untuk membukakan lift maka tamu dipersilahkan tamu masuk terlebih dahulu. Demikian pula bila hendak keluar dari lift maka tamu dipersilahkan keluar terlebih dahulu selanjutnya bellboy dan tamu menuju kamar tamu yang akan ditempati. Bellboy harus membukkan pintu kamar tamu kemudian mengecek keadaan semua kamar, menghidupkan lampu, membukakan korden, menghidupkan AC dan lain-lain. Meletakkan barang bawaan tamu dengan tepat sesuai dengan tempat meletakkan barang bawaan tamu lalu menjelaskan semua fasilitas kamar tamu dan cara pengunaannya. Bila telah selesai tinggalkan kamar tamu dan mengucapkan selamat beristirahat, menutup pintu kamar.
  Setelah selesai bellboy yang memproses administrasi yang ada di porter/concierge sebagai laporan telah melaksanakan tugas pada Errand Card. Apabila mendapatkan order tamu menginginkan pindahan kamar, maka prosedurnya tamu menelpon ke kantor depan hotel bahwa tamu menginginkan pindahan kamar dengan alasan tertentu lalu mendapatkan persetujuan dari Front Office Manajer dan departemen yang bersangkutan dan prosedur penanganan barang-barang bawaan sesuai dengan SOP perusahaan. Waktu tamu akan melakukkan keberangkatan bellboy menurunkan barang bawaan tamu dari kamar tamu ke kantor depan hotel/lobby maka bellboy yang bersangkutan mengecek pada kasir kantor depan, apakah tamu sudah melalukan pembayaran atau belum. Biasanya, apabila tamu belum menyelesaikan pembayaran maka tamu dipersilahkan untuk menyelesaikan pembayaran di kasir kantor depan hotel.
  Selanjutnya, barng-barang tamu tersebut dibawa sesuai dengan permintaan tamu ; dinaikan ke mobil/taksi, disimpan di porter room, atau disimpan sementara karena tamu masih ada keperluan lain. Bilamana tamu langsung melakukan check-out langsung maka barang-barang langsung dinaikkan ke mobil. Bellboy harus mengecek dan memberitahukan jumlah barang bawaan tamu, bellboy selanjtnya mengisi check-out report.

C. Peralatan dan Formulir Administrasi Seksi Porter dalam Penanganan Barang Bawaan Tamu
     Peralatan dan Formulir dalam pembahasan ini adalah Bellboy Trolley dan Administrasi untuk mendukung operasional bellboy dalam menjalankan tugasnya dan dokumen pancatatan segala kegiatan yang dilakukan oleh bellboy dalam proses pelayanan barang bawaannya.
1. Bellboy Trolley
   Adalah kereta dorong yang digunakan oleh bellboy untuk pengangkutan barang bawaan tamu saat      pengantaran barang.
2. Formulir yang dibutuhkan di area Porter/Concierge.
     a. Luggage Tag
        Kartu tanda barang yang digantungkan pada barang-barang bawaan tamu agar tidak tertukar atau hilang. Kartu ini biasanya disematkan pada barang sebelum tamu diantar ke kamar. Demikian juga pada saat tamu check-out, menitipkan barang, dan pindahan kamar, petugas harus mengantungkan kartu barang ini pada barang-barang milik tamu agar jangan sampai tertukar dengan barang milik orang lain.
b. Bell Boy Errand Card
Kartu yang digunakan oleh Bellboy untuk mencatat kegiatan dalam penanganan barang tamu yang baru tiba, pindahan kamar, atau akan berangkat. Pada kartu ini petugas dapat mencatat seluruh jenis barang bawaan yang dibawa oleh tamu beserta jumlahnya. Jika terjadi kekeliruan dalam pengantaran maka petugas dapat mengeceknya lewat kartu ini. Bellboy Errand Card diarsipkan setiap hari oleh bellcaptain.

D. Jenis-jenis Barang Bawaan Tamu
Barang-barang yang dibawa tamu selama menginap di hotel terdiri dari beberapa macam jenis dan ukuran. Kondisi barang sangat beragam harus di identifikasi oleh Porter agar dapat menemukan teknik yang tepat untuk menanganinya. Barang-barang tertentu harus dengan perlakuan ekstra hati-hati. Salah satu contohnya lukisan, usahakan tidak menyentuh permukaan lukisan karena disamping dapat menyebabkan kerusakan. Sebagaian tamu tidak suka jika permukaan lukisan disentuh. Apabila tamu mempercayakan petugas untuk membawanya, petugas harus sangat hati-hati, termasuk dengan menempatkan barang-barang tersebut ditempat yang mudah diawasi.
Berikut in adalah beberapa jenis barang (luggage) yang biasa dibawa oleh tamu yang menginap di hotel yaitu :
1. Traveling Bag
Barang bawaan berupa tas jinjing dengan tali yang panjang digunakan oleh pendaki gunung atau anak sekolah. Cara membawanya adalah dengan mengantungkannya di pundak (shoulder)
2. Brief Case
Tas yang biasanya digunakan untuk membawa dokumen-dokumen penting, seperti tiket, telepone seluler, surat-surat penting, uang dan lain sebagainya.
3. Trunk
Kopor yang berukuran besar untuk membawa pakaian pada saat melakukan perjalanan. Koper pakaian ini terdiri dari dua jenis, yaitu ;
  a. Hard Suitecase, terbuat dari metal atau plastik
  b. Soft Suitecase, terbuat dari kulit, kain dan kain kanvas.
4. Shoulder Pack / Haversack
  Tas berbentuk koper lipat
5. Camera Case
Tas yang berukuran sedang atau kecil untuk membawa kamera atau handycamp, perlengkapan foto, seperti; camera body,lensa, flashes dan lain sebagainya.
6. Golf Bag
  Tas yang digunakan untuk membawa perlengkapan olah-raga golf (stick golf)
7. Vanity / Beauty Case / Cosmetic Case
Tas / kotak yang digunakan untuk menyimpan peralatan cosmetic. Tas ini biasanya digunakan wanita selama perjalanan
8. Garment / Valet / Suit Bag
Tas biasanya terbuat dari kulit, kain atau plastik. Tas ini digunakan untuk membawa baju jas, jaket dan celana. Garmen bag biasanya dapat digantung pada hanger
9. Hat Box
Kotak untuk membawa topi, biasanya untuk aneka topi yang digunakan oleh wanita. Tas ini terbuat dari bahan-bahan ringan seperti plastik, anyaman dan kain serta bentuknya mengikuti bentuk topinya.
10. Suite Case
Kopor pakaian yang terbuat dari metal, kain atau plastik dengan roda pegangan yang bisa ditarik dan biasanya untuk pakaian saat melakukan perjalanan.
11. Val Pack / Val Case
Sejenis tas pakaian yang terbuat dari kulit berlapis dan dapat dilipat serta dapat digantungkan
12. Painting
Painting adalah lukisan, baik yang sudah dibingkai maupun yang masih digulung/dilipat
Barang-barang bawaan diatas memiliki teknik tertentu untuk membawanya secara aman. Jika barang-barang tersebut sangat berat anda harus memperhatikan agar dapat dibawanya secara aman.

E. Teknik Umum Penanganan Barang Bawaan Tamu
Penanganan barang bawaan tamu harus dilakukan dengan hati-hati dan diperlakukan dengan perhatian khusus. Hal ini sering dikenal dengan istilah Handling with care. Ada beberapa alasan mengapa barang tamu memerlukan penanganan khusus.
1. Expense
Barang-barang tamu memiliki nilai yang sangat tinggi dilihat dari segi biaya maupun non-materi. Nilai tersebut disebut Expense (biaya/ongkos). Namun demikian dalam memperlakukan barang, petugas tidak boleh hanya memandang dari sudut pandang mahal dan tidaknya barang. Semua barang tamu harus diperlakukan dengan tingkat kehati-hatian yang sama.
2. Limiting Expenses
Penanganan dan perhatian yang baik dapat menekan cost. Bila bellboy tidak hati-hati dalam menangani barang-barang milik tamu sehingga terjadi kerusakan barang maka hotel harus bertanggung jawab dan mengganti barang tersebut dengan catatan berapa persen dari nilai barang tersebut.

F. Metode Penanganan Barang (Handling Methods)
Ada berbagai metode penanganan barang bawaan tamu, atau disebut sebagai Handling Methods, Yaitu ;
1. Lifting
Lifting adalah teknik mengangkat barang tamu. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam mengangkat barang bawaan tamu adalah dengan memeriska tanda yang terdapat pada kemasan barang tersebut.
2. Stacking
Stacking adalah  teknik meletakkan atau menumpuk barang dengan cara yang benar dan tepat untuk menghindari kerusakan atau keretakan pada barang. Berikut ini prinsip-prinsip yang benar dalam menumpuk barang:
a. Menumpuk dan Meletakkan tas/barang yang paling keras dibagian bawah.
b. Menumpuk dan Meletakkan tas/barang yang paling tebal dibagian bawah.
c. Menumpuk dan Meletakkan tas/barang yang paling besar dibagian bawah.
Teknik meletakkan barang tersebut harus mendapatkan perhatian sepenuhnya dari bellboy. Ketika meletakkan barang pada bellboy trolley, pada bagasi mobil/taksi/bus, petugas harus memperhatikan prinsip-prinsip tersebut diatas.

G. Penanganan Barang Tamu Tiba
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan bellboy hotel didalam menangani barang-barang yang dibawa oleh tamu hotel, baik yang datang secara individu maupun yang datang secara rombongan/group. Langkah-langkah tersebut dijelaskan dibawah ini :
1. Mengeluarkan Barang Bawaan Tamu
Untuk prosedure mengeluarkan barang bawaan tamu, Unloading Lunggage adalah sebagai berikut :
· Menyambut dan memberikan respon secepatnya pada tamu yang baru tiba.
· Menyapa tamu dengan menyebut namanya jika memungkinkan.
· Melakukan kontak mata dan tunjukan ekspresi yang positif.
· Menyapa tamu-tamu dengan senyum yang ramah dan sopan.
· Memperlakukan semua tamu sebagai individu-individu.
· Menunjukan kepada tamu bahwa mereka adalah orang-orang penting dengan cara segera memberikan perhatian dan menawarkan bantuan.
· Memperhatikan barang-barang bawaan mereka dengan sebaik-baiknya.
2. Jika tamu tersebut datang dengan mobil, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
· Saat mobil memasuki Main Entrance, buka pintu mobil dan berikan salam selamat datang.
· Pada saat tamu turun berikan peringatan agar hati-hati.
· Tanyakan apakah tamu membawa barang atau tidak, bila tamu membawa barang turunkan barang dari bagasi mobil.
· Periksa mobil sekali lagi untuk meyakinkan barang tamu tidak ada yang tertinggal.
· Catat nomor plat mobil, kam tamu tiba dan jumlah barang bawaannya pada Bellboy Errand Card.
· Minta tamu untuk mengecek kondisi dan jumlah barang bawaannya.
· Persilahkan tamu menuju meja pendaftaran
· Angkat barang dengan luggage trolley dan bawa ke lobby area.
3. Menandai barang bawaan tamu :
· Identifikasi nama tamu dan nomor kamar pada daftar kedatangan atau dengarkan pada saat proses pendaftaran.
· Isi label tas (Luggage Tag) dengan nama tamu dan nomor kamarnya.
· Gantungkan label tas pada barang-barang tamu dengan baik.
· Jika perlu tempelkan stiker hotel pada barang tamu.
4. Escorting Guest yang disertai dengan tamu
Langkah-langkah dalam melakukan Rooming guest atau yang disebut juga Escorting guest sebagai berikut :
· Memasuki lobby
· Bellboy mempersilahkan tamu untuk mendaftar
· Menempatkan barang bawaan tamu selama tamu mendaftar.
Tempatkan barang bawaan tamu sekiranya tamu bisa melihat barang tersebut dan tidak mengangu lalu-lintas lobby atau dekat Belldesk. Perlu diingatkan bahwa bellboy tidak boleh menempatkan barang terlalu dekat dengan tamu sehingga mengangu gerak tamu. Hal ini juga dikhawatrikan akan dapat menimbulkan kekeliruan/salah ambil barang dengan tamu lain atau kecelakaan bila barang terlalu dekat.
· Menunggu tamu selama mendaftar.
Bellboy harus menunggu di tempat dekat bellcaptain counter, pintu masuk atau juga di depan elevator. Berikan perhatian dan bantuan extra pada tamu yang sudah tua, wanita hamil, orang cacat dan anak-anak selama proses pendaftaran. Bila reception sedang memproses pendaftaran dengan sejumlah tamu maka, bellboy sebaiknya menyarankan tamu untuk duduk di lobby sampai tiba pada giliranya.
· Menerima kartu tamu dan kunci kamar.
Biasanya reception akan meminta bellboy untuk mengantarkan tamu ke kamar. Bila hotel mengunakan kartu tamu, bellboy harus dengan cepat membaca nomor kamar dan nama tamu yang tertera pada kartu tamu. Jangan lupa untuk menulis nama tamu dan nomor kamarnya pada kartu gantung tanda barang (lunggage tag) serta memeriksa kunci kamar tamu.
· Memberi cap untuk Bellboy Errand Card.
Bellboy akan menerima kartu pengantaran barang (Bellboy Errand Card) yang sudah distempel atau dicap tanggal dan waktunya oleh Bell Captain. Kartu tersebut digunakan untuk mencatat semua informasi tentang barang bawaan tamu.
· Memasuki Lift/Elevator
Pada saat tamu sampai di depan lift, Liftboy harus melakukan hal-hal sebagai berikut;
a. Petugas lift akam memberikan salam pada tamu.
b. Petugas lift akan menanyakan nomor kamar.
c. Petugas lift akan mempersilahkan masuk terlebih dahulu.
d. Petugas lift dan bellboy memasuki lift.
e. persilahkan tamu untuk keluar terlebih dahulu bila sampai pada lantai dimana kamar itu berada.
5. Memasuki Kamar Tamu
Dalam mengantar tamu menuju ke kamar, bellboy harus melakukan hal-hal sebgai berikut :
· Persilahkan tamu masuk ke kamar.
· Buka tirai kamar, hidupkan AC, cek semua kelengkapan kamar untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
· Ambil barang bawaab tamu dari trolley dan tempatkan pada tempatnya atau tanyakan pada tamu dimana tamu ingin barangnya disimpan.
· Mintalah ijin pada tamu untuk menjelaskan fasilitas kamar terutama untuk tamu-tamu yang baru pertama kali check-in di hotel anda dan cara penggunaannya. Misalnya AC, TV, minibar, penggunaan air panas dan air dingin. Usahakan menjelaskan searah jarum jam dan berurutan.
· Jelaskan tentang layanan-layanan hotel seperti laundry, restoran, bar dll.
· Tanyakan apakah tamu mempunyai permintaan khusus yang dapat anda Bantu.
· Sebelum meninggalkan kamar, yakinkan tamu puas dengan penjelasan anda.
· Ucapkan terimakasih dan untuk menikmati fasilitas kamar kepada tamu.
· Berikan sapaan pada saat meninggalkan kamar tamu, kemudian tutup pintu perlahan-lahan.
Setelah dari mengatar tamu ke kamar.
· Lengkapi Bellboy Errand card dengan waktu terakhir menyelesaikan pekerjaan.
· Serahkan Bellboy Errand Card kepada Bell Captain.
6. Mengantar Barang Bawaan Tidak Bersama Tamu.
· Ketuk pintu kamar sambil menyebutkan “Porter / Bellboy…..please” 3x.
· Parkir trolley di tempat yang aman dan tidak menggangu.
· Buka pintu perlahan-lahan, perhatikan kondisi kamar sepintas untuk memastikan status kamar Vacant ready, buka tirai kamar, periksa semua kelengkapan dan hidupkan AC dengan suhu standar 200 atau sesuai dengan peraturan perusahaan.
· Pasang Key Card pada power shocket, bila masih menggunakan kunci manual taruh kunci diatas meja jika tamunya tidak ada dikamar.
· Tempatkan semua barang pada tempatnya.
· Luggage Rack untuk menyimpan trunk, suite case, haversack, traveling bag, golf bag. (semua barang bias ditempatkan di luggage rack)
· Dressing Table untuk menyimpan camera case, hat box, brief case, cosmetic case.
· Washbasin Table untuk menyimpan hand bag, cosmetic case.
· Wardrobe untuk menyimpan garment bag.
· Bila tamu ada di kamar, tunggu samapai tamu membukakan pintu dan mempersilahkan masuk.
· Tanya tamu dimana barangnya ingin diletakan.
· Susun barang-barang sehingga tamu dapat dengan mudah membukanya.
· Pastikan bahwa barang-barang aman dan tidak jatuh.

Rabu, 16 November 2011

Sumber Arus Listrik

1. Elemen Volta

Elemen volta dirancang oleh ilmuwan Italia bernama Alessandro Volta dari Italia pada tahun 1790-1800 dengan menggunakan bejana yang diisi larutan asam sulfat (H2SO4) encer yang diberi lempeng tembaga (Cu) dan lempeng seng (Zn). Dengan adanya reaksi kimia, menyebabkan lempeng tembaga bermuatan positif sehingga disebut kutub positif. Sedangkan, seng menjadi kutub negatif. Jika kutub positif dihubungkan dengan kutub negatif maka, lampu akan menyala karena adanya arus listrik. Namun, reaksi antara asam sulfat dengan tembaga dan seng menghasilkan gelembung-gelembung hidrogen (H2) dan gelembung-gelembung hidrogen tersebut tidak dapat bereaksi dengan tembaga sehingga menempel di lempeng tembaga dan ini membuat aliran listrik menjadi terhambat. Lampu yang tadinya menyala bisa mati dengan tiba-tiba karena tidak ada arus listrik sehingga penggunaan elemen volta pada zaman sekarang tidak efisien. Beda potensial dari elemen volta ini sebesar 1,1 volt.

2. Elemen Kering atau Baterai

Baterai merupakan salah satu sumber arus listrik yang sangat akrab dengan kehidupan kita. Merupakan hasil temuan Goerges Leclanches pada tahun 1834-1889 di Italia. Baterai tersusun atas batang karbon (C) sebagai kutub positif, pembungkus batang karbon vang terbuat dari seng (Zn) sebagai elektrode negatif atau kutub negatif, larutan amonium klorida (NH4Cl)sebagai larutan elektrolit, dan campuran mangan dioksida (MnO2) dengan karbon sebagai depolarisator, yaitu pelindung larutan elektrolit. Elemen kering pertama kali dibuat oleh Leclanche. Oleh karena itu, elemen kering juga sering disebut elemen Leclanche. Ketika baterai dipakai, terjadi reaksi antara elektrode positif dan elektrode negatif. Di elektrode negatif terjadi pelepasan elektron oleh seng. Akibatnya, terbentuk ion seng yang bermuatan positif. Elektron yang dilepaskan tersebut ditangkap oleh elektrode positif. Dalam hal ini, dilakukan oleh mangan dioksida (batu kawi) dan larutan amonium klorida. Peristiwa tersebut terjadi secara terus-menerus. Akibatnya, pada suatu saat perbedaan potensial kedua elektrode sama dengan nol. Pada keadaan seperti inilah baterai dikatakan mati (baterai tidak dapat dipakai lagi). Selama digunakan, seng dalam bereaksi dengan amonium klorida dan batu kawi sehingga terbentuk seng klorida, gas hidrogen, amonia, dan mangan trioksida. Itulah sebabnya, jumlah amonium klorida berangsur-angsur berkurang. Beda potensial dari baterai yaitu sebesar 1,5 Volt.

3. Elemen Leclanche


Elemen Leclanche pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Perancis bernama George Leclanche (1838-1882). Elektrode positif (anode) dari Elemen Leclanche adalah batang karbon (C). Sedangkan elektrode negatifnya (katode) adalh batang seng (Zn). Kedua elektrode tersebut ditepatkan dengan larutan elektrolitamonium klorida (NH4Cl) dan zat depolarisatornya adalah mangan dioksida (MnO2) yang dicampur dengan serbuk karbon. Komponen-komponen tersebut ditempatkan dalam satu bejana kaca. Ketika dipakai, terjadi reaksi antara elektrode positif dan elektrode negatif. Di elektrode negatif terjadi pelepasan elektron oleh seng. Akibatnya, terbentuk ion seng yang bermuatan positif. Elektron yang dilepaskan tersebut ditangkap oleh elektrode positif. Dalam hal ini, dilakukan oleh mangan dioksida (batu kawi) dan larutan amonium klorida. Peristiwa tersebut terjadi secara terus-menerus. Akibatnya, pada suatu saat perbedaan potensial kedua elektrode sama dengan nol. Pada keadaan seperti inilah baterai dikatakan mati (baterai tidak dapat dipakai lagi). Selama digunakan, seng dalam bereaksi dengan amonium klorida dan batu kawi sehingga terbentuk seng klorida, gas hidrogen, amonia, dan mangan trioksida. Itulah sebabnya, jumlah amonium klorida berangsur-angsur berkurang. Elemen Leclanche menghasilkan listrik sebesar 1,5 Volt. Elemen ini tidak mengandung asam yang berbahaya dan merupakan pelopor dari sumber listrik portabel yang dikenal dengan nama baterai.

4. Akumulator atau Aki

Merupakan penyempurnaan dari Elemen Volta, dari Elemen Volta tersebut kemudian dikembangkan oleh Thomas Alfa Edison di Inggris pada tahun 1899-1901. Bagian utama akumulator, yaitu :a. kutub positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbO2),b. kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (Pb),c. larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4) dengan kepekatan 30%. Lempeng timbal dioksida dan timbal murni disusun saling bersisipan akan membentuk satu pasang sel akumulator yang saling berdekatan dan dipisahkan oleh bahan penyekat berupa isolator. Beda potensial yang dihasilkan setiap satu sel akumulator 2 volt. Pada saat akumulator digunakan, terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik dan terjadi perubahan anode, katode dan elektrolitnya. Pada anode terjadi perubahan yaitu timbal dioksida (PbO2) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Perubahan yang terjadi pada katode adalah timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Adapun pada larutan elektrolit terjadi perubahan, yaitu asam sulfat pekat menjadi encer, karena pada pengosongan akumulator terbentuk air (H2O). Ketika akumulator digunakan, terjadi reaksi antara larutan elektrolit dengan timbal dioksida dan timbal murni sehingga menghasilkan elektron dan air. Reaksi kimia pada akumulator yang dikosongkan adalah sebagai berikut.• Pada elektrolit : H2SO4 →2H+ + SO4 2–• Pada anode: PbO2+ 2H+ + 2e + H2SO4 →PbSO4+2H2O• Pada katode : Pb + SO 42 → PbSO4 Pada saat akumulator digunakan, baik anode maupun katode perlahan-lahan akan berubah menjadi timbal sulfat (PbSO4). Jika hal itu terjadi, maka kedua kutubnya memiliki potensial sama dan arus listrik berhenti mengalir. Terbentuknya air pada reaksi kimia menyebabkan kepekatan asam sulfat berkurang, sehingga mengurangi massa jenisnya. Keadaan ini dikatakan akumulator kosong (habis). Pengisian akumulator sering disebut penyetruman akumulator. Pada saat penyetruman akumulator terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Perubahan yang terjadi pada anode, yaitu timbal sulfat (PbSO4) berubah menjadi timbal dioksida (PbO2). Perubahan pada anode, yaitu timbal sulfat (PbSO4) berubah menjadi timbal murni (Pb). Kepekatan asam sulfat akan berubah dari encer menjadi pekat, karena ketika akumulator disetrum terjadi penguapan air. Menyetrum akumulator diperlukan sumber tegangan DC lain yang memiliki beda potensial yang lebih besar. Kutub-kutub akumulator dihubungkan dengan kutub sumber tegangan. Kutub positif sumber tegangan dihubungkan dengan kutub positif akumulator. Adapun, kutub negatif sumber tegangan dihubungkan dengan kutub negatif akumulator. Rangkaian ini menyebabkan aliran elektron sumber tegangan DC berlawanan dengan arah aliran elektron akumulator. Elektron-elektron pada akumulator dipaksa kembali ke elektrode akumulator semula, sehingga dapat membalik reaksi kimia pada kedua elektrodenya. Agar hasil penyetruman akumulator lebih baik, maka arus yang digunakan untuk mengisi kecil dan waktu pengisian lama. Besarnya arus listrik diatur dengan reostat. Pada saat pengisian terjadi penguapan asam sulfat, sehingga menambah kepekatan asam sulfat dan permukaan asam sulfat turun. Oleh sebab itu, perlu ditambah air akumulator kembali.Susunan akumulator yang akan disetrum dalam keadaan masih kosong, yaitua. kutub positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbSO4),b. kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (PbSO4),c. larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4) encer.
Reaksi kimia saat akumulator diisi, yaitu
• pada elektrolit : H2SO4 →2H+ + SO4 2–
• pada anode : PbSO4
+ SO4 2– + 2H2O→ PbO2 + H2SO4
• pada katode: PbSO4 + 2H+ → Pb + H2SO4
Jadi, saat penyetruman akumulator pada prinsipnya mengubah anode dan katode yang berupa timbal sulfat (PbSO4) menjadi timbal dioksida (PbO2 ) dan timbal murni (Pb).

Senin, 27 Juni 2011

Sahabat Abadi

Tepat pukul 06.15 saat hari masih pagi, suasana kota sudah hiruk pikuk dan macet. Jalanan dipenuhi kendaraan-kendaraan yang lalu lalang, siswa-siswi yang akan berangkat ke sekolah, para pegawai yang akan pergi bekerja, maupun para pejalan kaki dan para pedagang kaki lima yang sibuk menjajakan barang dagangannya. Tak heran, udara pagi yang seharusnya segar malah bercampur dengan bau asap kendaraan dan suara bising di tengah kemacetan.
Pagi itu suasana SMPN 2 Tunas Bintang sudah ramai dipenuhi siswa-siswi dan mobil-mobil mewah berjejer di depan sekolah. Para siswa, guru-guru, orang tua murid dan staf pegawai telah memadati gerbang depan sekolah. Tampak dari kejauhan, seorang siswa laki-laki berkacamata memasuki gedung sekolah yang berlantai empat itu. Langkahnya perlahan, matanya serius memandangi setiap sudut sekolah hingga akhirnya ia tiba di depan kelas yang ia cari-cari. Kelas VIII 2. Suasana kelas nampak sangat gaduh, siswa-siswi bermain, berlari kesana kemari, melempar kertas-kertas, bernyanyi, berteriak histeris bahkan ada yang menaiki meja dan meloncat-loncat. Ia memasuki kelas dengan langkah tenang kemudian mencari bangku yang kosong. Pandangannya tertuju pada sebuah bangku kosong paling belakang dan ia segera duduk disana sembari menaruh tasnya. Siswa-siswi yang tadinya asyik bermain tiba-tiba terdiam memandang anak laki-laki yang baru datang itu, para siswa saling berbisik satu sama lain memandangi anak itu dengan sinis. Salah satu siswa berkata,
“Eh, ada anak baru tuh !!!”. kemudian salah satu siwa lain bertanya, “Anak mana loe ?” Anak itu hanya diam membisu.
“Ditanya kok malah diem sih? Loe budek ya?!” Belum sempat menjawab, bel masuk kelas telah berbunyi. Seluruh siswa masuk kelas dan duduk di bangkunya masing-masing. Kemudian datanglah wali kelas VIII 2 memasuki ruangan itu dan duduk di kursinya lalu memanggil murid baru itu. “Anak-anak, apa kalian sudah berkenalan dengan anak ini ? Mulai hari ini ia akan menjadi salah satu teman kalian di kelas VIII 2 ! Silahkan perkenalkan dirimu.” Ujar wanita berambut ikal itu.
“Nama saya Wisnu Mahardika, saya pindahan dari SMPN 3 Suratmaja.” Ujarnya singkat. Wali kelasnya pun mempersilahkan untuk kembali duduk di bangkunya. Ketika ia menuju bangkunya, para murid memandangi dengan dengki dan berbisik bisik membicarakannya.
“Culun banget tu anak kampung, blagu, budek lagi….issss…” Bisik seorang siswi yang duduk di depan Wisnu. Siswi yang duduk disebelahnya menyahut, “Iya, Sis. Benci gue ama anak kampug plus culun itu, yaaiiksss!!!”
Ternyata Wisnu mendengar semua percakapan mereka yang membicarakannya, namun Wisnu tetap cuek dan tak peduli. Semenjak Wisnu bersekolah disana, ia selalu dianggap remeh oleh teman-teman sekelasnya. Tapi ada salah satu dari mereka yang simpati dan prihatin dengan keadaan Wisnu semenjak masuk di sekolah itu. Ia adalah seorang siswa yang dikenal ramah di kelas VIII 2. Ia bernama Andika. Ia tahu bahwa Wisnu adalah anak yang pintar dan memiliki bakat dalam bidang menulis. Ini terbukti saat di kelas mereka diberi tugas mengarang sebuah cerpen. Dan ternyata, karangan Wisnulah yang terbaik diantara karangan-karangan lainnya. Suatu ketika saat jam istirahat, diam-diam Andika mengikuti Wisnu yang selalu menyendiri dan tidak pernah bergaul dengan teman-teman yang lainnya. Wisnu berhenti di bawah pohon rindang di sudut belakang sekolah. Ia duduk di bawah pohon itu dan membuka buku catatannya, ia membaca tiap halaman yang berisi tulisan tangannya. Andika menghampirinya dan berkata, “Hay ! (sembari duduk di sebelah Wisnu) Kok sendirian ?”
Wisnu diam tanpa kata dan tetap membaca.
“Kamu suka ya tempat kayak gini? Hmm….sebenarnya aku juga suka sih, tapi aku nggak pernah berpikir untuk datang kesini, selama satu tahun aku sekolah disini, aku baru tau ada tempat sehening dan sesejuk ini” Ujarnya sambil menatap keatas, menatap langit biru berselimut awan putih. Tapi, Wisnu acuh tak acuh dan tidak menghiraukannya.
“Mmmm….Oh iya, kita belum kenalan ya, namaku Andika!” Sambil mengulurkan tanganya kepada Wisnu. Akhirnya, Wisnu menoleh dan menjabat tangan Andika. Andika tersenyum, lalu berkata
“Aku gak pernah ngeliat kamu bergaul sama anak- anak lain. Kenapa sih kamu diem aja kalo mereka ngomongin kamu, kalo aku jadi kamu, aku gak akan tinggal diam.”
“Bukan urusanmu !” Sahutnya ketus kemudian terdiam lagi.
Andika mengerutkan dahinya kemudian menjawab,”Baru kali ini aku denger kamu ngomong sama orang lain. Tapi, kok kamu sinis banget?Aku cuma pengen bertemen sama kamu. Tapi, kalo kata-kataku tadi nyinggung kamu, sorry aja deh, kita kan baru kenalan.”
Wisnu pun berdiri dan meninggalkan Andika sendirian. Andika menggeleng heran. “Ckckck… Heran !!! Ada aja orang kayak gitu !!!” Ia tetap diam disana menikmati semilir angin sejuk sambil memejamkan mata merasakan damainya tempat itu. Sesekali, Wisnu menoleh sedikit ke arah Andika.

**

Suatu hari, saat Wisnu sedang berjalan kaki melewati gapura perumahan Giri Nuansa dalam perjalanan menuju sekolah, seseorang yang mengendarai sepeda motor Satria F tiba-tiba berhenti di depannya. Orang itu melepaskan helmnya dan melempar senyuman kepada Wisnu. “Ternyata rumahmu di deket sini ya ? Gang apa ? Kita satu perumahan dong !”. Wisnu yang langkahnya tadi terhenti, kembali melanjutkan langkahnya dan mengacuhkan Andika.
“ Eiiiits! Mau kemana?” Tanya Andika sambil menahan pundak Wisnu.
“Ayo bareng ikut aku, tujuan kita kan sama!” Ajak Andika.
“ Nggak usah! Makasih! Sama-sama”
“Eiiik??kok kamu yang bilang sama-sama nya? harusnya kan aku?” Tanya Andika kebingungan.
“Biar singkat padat dan jelas” Jawabnya. Kemudian ia berlari melesat kencang. Andika menghidupkan mesin motornya kembali, dan mengejar Wisnu…
“Wisnu! Jangan lari…(mencegat Wisnu), Wisnu tolong dengerin aku dulu, aku minta maaf soal kemaren, maaf banget kalo aku nyingung perasaan kamu, tolong jangan tolak ajakan aku.”
Wisnu tetap berlari, berlari dan terus berlari,. Namun, Andika tetap terus mengejar Wisnu, hingga akhirnya Wisnu berhenti dan berkata,“Sekarang aku balik minta tolong sama kamu. Jangan ganggu aku, kalo kamu mau aku maafin, tolong biarin aku jalan, dan tinggalin aku, nggak usah ngajak aku bareng berangkat sama kamu. NGERTI?!!!!”
Andika tercegang dan diam terpaku, ia semakin merasa bersalah kepada Wisnu, ia pun akhirnya meninggalkan Wisnu sambil sesekali menoleh Wisnu. Sebenarnya Andika sangat kesal terhadap sikap Wisnu kepadanya, tapi ia tetap berjuang dan pantang menyerah untuk bisa bersahabat dengan Wisnu. Wisnu kesal dan marah. Ia tetap sinis terhadap Andika.
Akhirnya Wisnu tiba di sekolah dan duduk di bangkunya, tiba-tiba, Siska, Rudi , Angel dan teman-teman segerombolannya menghampiri Wisnu yang tengah menulis.
“Eeeellleeehh…..sok rajin loe, dasar culun, tampang cupu, nggak pantes loe sekolah disini!” Ujar Siska sambil meenyenggol kepala Wisnu. Wisnu menoleh Siska dengan wajah marah dan kemudian kembali menulis.
“Oh …ternyata nantangin toh?! (sembari meremas kerah baju Wisnu dan mengepalkan tangannya) Ayo sini loe! Dasa lemot(kemudin menarik Wisnu dari kursinya)” Geram Rudi..Wisnu memejamkan matanya menahan takut.
“Ehhh anak kampung !!! jangan sok caper deh loe sama guru disisni, sepinter apapun loe, orang –orang disni ga bakal peduli ama loe! udah culun… kampungan… miskin…lagi!” sambung Angel dengan nada yang tinggi.
“Kalo loe emang murid hebat dan pinter disini, buktiin sekarang! Buatin nieh PR matematika gue, Rudi, and Angel! Dan pulang sekolah gue ambil nie PR! AWAS KALO NGGAK! Loe akan tau sendiri akibatnya” Ancam Siska. Angel pun melempar 4 buah buku tulis kepada Wisnu. Andika yang melihat kejadian itu kemudian menghampiri Wisnu dan menepuk pundaknya.
“Sob, gak usah denger atau peduliin suruhan mereka, diemin aja Tenang, ada aku disini.”
Wisnu hanya diam dan tetap tidak memperdulikan Andika, kemudian Andika pun pergi meninggalkan Wisnu karena tak dianggap. Wisnu duduk kembali sambil membuka dan menulis sesuatu kemudian dilanjutkan dengan senyuman sinis.

***

“Heh, sialan banget tuh si culun !!!! Bisa bisanya kita ketipu ama triknya dia !!!” Kata Rudi sambil mengepalkan tangannya.
“Tunggu aja pembalasan kita nanti… !!!” Sambung Siska sambil mengibaskan rambut panjangnya yang indah.
Andika menghampiri mereka, “Woii … Ada apa nih ? Kok kesel banget keliatannya ??”Ujar Andika bersandiwara. “Haii !!” Sahut Angel centil. “Itu tuh anak kampung culun udah ngerjain kita kita !! Kesel banget gue …”
Rudi, Siska dan Angel menceritakan semuanya pada Andika. Kemudian, ia pergi ke ruang guru agar bisa bertemu wali kelasnya. “Fiiuuhhh…. Untung aja hari ini Wisnu gak sekolah… Kalo dia sekolah pasti habis deh!” Gumam Andika. Sebenarnya, kemarin buku PR Siska, Rudi dan Angel itu sudah diberikan sepulang sekolah oleh Wisnu, akan tetapi karena kecerdikan Wisnu, ia membuatkan PR mereka dengan jawaban yang salah ditambah lagi dengan kata olok-olokan di bagian belakang buku PR mereka. Tok…Tok…Tok… Andika mengetuk pintu dan permisi untuk masuk ke dalam menemui Bu Sari wali kelasnya.
“Ada apa, Andika ?” Tanya wanita berkacamata itu pada Andika.
“Bu, bolehkah saya meminta data-data tentang Wisnu, murid baru di kelas ?” Kata Andika lembut.
“Untuk apa ?” Tanya Bu Sari mengerutkan dahinya. “Uh… Saya hanya ingin tahu saja, Bu !” Jawab Andika sambil menggigit bibirnya.
“Baiklah… Tunggu sebentar !” Kata Bu Sari sambil mengutak-atik arsip-arsip di laci mejanya. “Ini dia ! Silahkan cari apa yang ingin kamu ketahui. Jangan bawa ini ke kelas. Kamu boleh membacanya di Perpustakaan. Setelah itu, kembalikan lagi pada Ibu ya !” Menyerahkan Map bertuliskan ‘Wisnu Mahardika’. “Baiklah, Bu !” Kata Andika berpamitan kemudian lekas pergi ke perpustakaan. Sesampainya ia di perpustakaan, ia duduk di bangku panjang dari kayu yang berjejer disana. Dengan tak sabar, ia membaca semua hal tentang Wisnu. 10 menit kemudian, ia menutup map itu dengan ekspresi yang menandakan ia tercengang. Ia terdiam sesaat, lalu berjalan perlahan ke ruang guru. Ia pun mengembalikan map itu kepada Bu Sari. Teng… Teng… Teng… Tepat sekali, bel otomatis sekolah itu telah berbunyi nyaring hingga terdengar sampai ke sudut sekolah. Ini tandanya kegitan belajar dan mengajar akan segera dimulai. Sepanjang hari itu, Andika terdiam seibu bahasa. Teman-teman sekelasnya heran, jarang sekali diam seperti ini sebab ia termasuk anak yang ceria dan periang.

****

Seminggu kemudian, Wisnu yang telah izin selama beberapa hari terakhir akhirnya masuk sekolah kembali. “Heh, Culun ! Maksud loe apaan buatin kita PR yang salah waktu itu ? Hah ??!!” Bentak Siska dan Cs-nya yang telah menunggu kedatangan Wisnu. Wisnu menunduk dan mencoba menerobos mereka bertiga yang menghalang di depan pintu. Tanpa basa basi Rudi menonjok pipi Wisnu hingga kacamatanya terlepas jatuh ke lantai. Tetesan darah menyucur dari hidung dan sudut bibir Wisnu. Wisnu tetap saja diam dan menunduk. Andika yang melihat kejadian itu bergegas menolong Wisnu dan berkata, “Loe tega banget ya?!!! Parah banget iseng kalian ini… !!!” Delik Andika menatap mereka bertiga sambil menolong Wisnu berdiri. Rudi, Siska, Angel maupun teman-teman di kelas tercengang. “Sini aku bantu !!!” Kata Andika sambil merangkul pundak Wisnu. Namun, Wisnu melepas rangkulan Andika dan berlari seribu langkah ke UKS dengan wajah yang babak belur. Andika menyusulnya di belakang perlahan. Wisnu menaruh tasnya di atas meja lalu berjalan menuju wastafel membersihkan darah di wajahnya. Andika membuka pintu UKS dengan pelan. Lalu ia berkata, “Kenapa ? Kenapa sih kamu jadi orang kaku banget ?” Diam tak ada jawaban. Yang terdengar hanyalah gemercik air. “Aku udah tau semuanya … tentang kamu ! Semuanya …. ! ! !” Sambung Andika sembari berjalan mendekati Wisnu. Suasana hening, Andika menyodorkan sapu tangannya dan memberikan kacamata Wisnu yang tadi terjatuh di kelas yang pecah. Dengan cepat, Wisnu mengambil kacamatanya dan meninggalkan Andika di UKS seorang diri, dilanjutkan dengan gelengan kepala Andika. Ia tetap terdiam sendiri di ruang UKS meski bel masuk kelas telah berbunyi. Setibanya Wisnu di kelas, seluruh temannya memandangi Wisnu lekat-lekat termasuk Siska dan cs-nya. “Heh, gue gak nyangka Andika mau ngelidungin loe ! Seharusnya loe bersyukur mau ditolongin ama dia… Dasar anak kampung !!!”Desah perempuan yang bernama Cinta yang duduk di depan Wisnu. Wisnu terdiam dan tak berkata apapun, ia malah membuka buku Matematikanya yang tebal itu. Suasana kelas menjadi ramai lagi setelah mendengar behwa pada hari itu guru sedang rapat. Andika belum kembali ke kelasnya. Dan, Wisnu pergi ke sudut sekolah beharap mendapat ketenangan disana. Tapi, ternyata disana sudah ada Andika yang berbaring di atas rerumputan hijau di bawah pohon waru yang sejuk itu. Wisnu berjalan mendekati Andika dan duduk di sebelahnya. “Jangan ganggu aku lagi ! Aku tak butuh siapapun …” Kata Wisnu tanpa menoleh sedikit pun ke arah Andika. “Maksudmu ??” jawab Andika melirik Wisnu. Nampaknya Wisnu enggan untuk mengulang perkataanya kembali. Saat ia beranjak bangun dari tempat duduknya, Andika mencegahnya, “Eiitt…. Mau kemana ? Santai aja !! Jangan pegi, Aku tau kamu suka tempat ini. Anggap aja aku nggak ada !” Kata Andika sambil menarik baju Wisnu. Ia pun kembali duduk. “Kamu gak perlu malu hanya karena kamu anak panti. Aku malah salut sama kamu. Walaupun kamu anak panti, kamu termasuk siswa berprestasi di sekolah ini. Wisnu, aku harap kamu mau jadi temanku.” Ujar Andika sambil mengulurkan kelingkingnya ke hadapannya sembari tersenyum. Wisnu kemudian menoleh Andika, kini tatapannya berbeda dari biasanya, mata sipitnya berkaca-kaca. Butir-butir air mata mulai membasahi pelupuk mata, hatinya tersentuh dan ia menangis dalam haru. Andika yang tadinya berbaring, beranjak dan tersenyum
“Hey, kenapa kamu nangis ? Malu dong masak cowok nangis …? Ini,(memberikan sapu tanganna kepada Wisnu). Usap air matamu gih!”. Wisnu meraih sapu tangan itu, kemudian menyeka air matanya.
Wisnu angkat bicara, “Makasih, tadi pagi kamu udah nolongin aku.”
“Itulah gunanya teman, sekarang kamu mau kan jadi temanku ?” Sahut Andika sambil mengulurkan jari kelingkingnya lagi. Wisnu membalas uluran itu dengan kelingkingnya dan diiringi dengan senyuman. Mereka kemudian tertawa dan sejak saat itulah mereka berdua bersahabat.

*****

Sang raja siang kini tepat diatas kepala. Siang itu siswa-siswi SMPN 2 Tunas Bintang sudah keluar dari sekolah. Jalanan di depan sekolah sudah ramai dipenuhi murid-murid yang menyebabkan jalanan macet padat merayap. Seperti biasa, Wisnu berjalan kaki pulan ke panti asuhan. Di perngahan jalan, ia bertemu dengan Andika.
“Heyy… Mau ikut gak ? Kita kan satu arah !” Seru Andika. Wisnu hanya menggeleng, ia kembali melanjutkan langkahnya.
“ Ayolah! Kita kan udah temenan! Sekali aja! Kalo kamu nggak mau, kita nggak temenan lagi dah!” Pinta Andika. Wisnu kini tidak bisa menolak, akhirnya ia menerima ajakannya dan segera duduk di jok motor Andika. Andika tersenyum, dan menancap gasnya. Tak lama kemudian mereka tiba di depan rumah bercat putih yang bertuliskan ‘Yayasan Mentari Kasih’. Kedatangan mereka telah disambut ramah oleh anak-anak panti yang sedang bermain bersama di teras depan.
“Kak Wisnu pulaannnggg !!!!” Seru mereka gembira. Wisnu turun dari motor Satria F merah dan ia mengajak Andika masuk ke dalam panti tersebut.
“Sorry ya, tempatnya mungkin ngga begitu nyaman bagimu.” Ucap Wisnu.
“Apa kamu bilang ? Nggak nyaman ? Ih, aku malah seneng disini, anak-anak disini ramah.” Sahut Andika sambil tertawa. Mereka berdua duduk di teras rumah itu ditemani anak-anak panti yang penasaran ingin berkenalan dengan Andika. Tiba-tiba salah satu Ibu pengasuh panti datang sambil membawa nampan yang berisi segelas teh hangat dan sepiring kecil biskuit cokelat.
“Wah, maaf ya, Dik! Hanya ini saja yang dapat Ibu berikan…” Kata Ibu pengasuh bertubuh gemuk itu sembari menaruh nampan di atas meja.
“Oh…Ya, nggak apa-apa, Bu ! Ini malah sudah lebih dari cukup bagi saya. Makasih banyak, Bu !” Jawab Andika. Dan, semenjak saat itulah Andika sering berkunjung ke rumah panti itu utuk belajar bersama Wisnu maupun berkenalan dengan anak-anak panti disana.
Pada suatu hari, guru bahasa Indonesia di kelas Wisnu memberi tugas membuat karangan bebas kepada siswa-siswi kelas VIII 2. Dan, setelah dinilai oleh gurunya, karangan Wisnulah yang terbaik diantara karangan teman-temannya yang lain. Guru Bahasa Indonesia itu menunjuk Wisnu untuk mengikuti Lomba Mengarang Tingkat Kabupaten di Ibukota.
“Selamat ya, Wis ! Semoga kamu menang. Terus berjuang, pantang mundur. Nama baik sekolah kita sekarang ada di tanganmu.” Ujar Andika memberi semangat.
“Cuuiihh… Mana mungkin anak kampung itu menang, kebetulan aja tulisannya dia paling bagus di kelas ini.”Celetuk Angel.
“Jangan sembarangan loe ngomong, jaga tuh mulut. Kita liat aja nanti !” Bela Andika.
D
ua minggu kemudian, kompetisi lomba mengarang diikuti oleh Wisnu di Ibukota. Dan, setelah pemenang diumumkan dua hari kemudian, ternyata Wisnu tidak memenangkan lomba tersebut. Ia nampak sedih dan sering murung, Siska dan cs-nya memanfaakan keadaan untuk meremehkan Wisnu di depan guru Bahasa Indonesia itu.
“Wuu… Dasar loe anak kampung ! Menangin Lomba gitu aja nggak bisa … Malu-maluin aja sih !” Ejek Siska di hadapan guru dan teman-teman sekelasnya.
“Iya nih ! Dasar nggak becus !!!” Lanjut Rudi yang duduk di pojok depan kelas. Semua teman-teman sekelasnya menyoraki Wisnu, kemudian Andika menyahut, “Kalian bisanya cuma ngomongin orang doang. Emang kalian bisa ?!!!”
“Sudah… Sudah…. Diam semua !!!” Bentak Guru Bahasa Indonesia sambil memukul mejanya. “Kekalahan bukan akhir dari segalanya ! Bulan depan akan ada Lomba Mengarang lagi, ini kesempatan besar untuk kamu, Wisnu. Kamu harus buktikan kalau kamu bisa.” Sambungnya lagi. Wisnu mengangguk pelan dan pelajaran kembali berlanjut.
Siang itu, Wisnu dan Andika berada di bawah pohon waru tempat tongkrongan biasa mereka. Wisnu sedang asyik menulis karangannya sementara Andika sibuk membaca komik favoritnya dengan headset yang menempel di kedua telinganya. Angin berhembus menembus rimbunan ranting pohon , mentari ikut memancarkan sinarnya melalui celah-celah dedaunan. Andika beranjak berdiri dari duduknya dan memulai pembicaraan
”Wisnu, kamu jangan menyerah! Disini ada aku. Aku sebagai sahabatmu akan selalu support kamu!(meraih pulpen dari genggaman Wisnu)” Seru Andika. Mereka berdua menggenggam pulpen itu sambil berikrar” Dengan pulpen ini, kita akan berkarya dan membuktikan pada semua orang bahwa karyamu lah yang tebaik!”

******

Wisnu yang sangat bertekad untuk memenangkan Lomba Mengarang pun berlatih keras. Ia selalu berlatih menulis dan selalu menulis. Sebulan kemudian, hari yang dinanti tiba. Pagi-pagi saat titik titik embun masih melekatkan bau basah pada tanaman-tanaman pot di depan sekolah, Andika sudah menunggu Wisnu di depan perpustakaan dengan senyuman di wajahnya. ”Heyy…. Cayo! Selamat berjuang,,, Aku doain biar menang deh !” Jelas Andika sambil mengacungkan kedua ibu jarinya. Tin… Tin …. Suara klakson mobil yang memecah kesunyian pagi, disana Guru Bahasa Indonesia telah menunggu bersiap untuk pergi ke tempat lomba di Ibukota. Andika dan Wisnu berjalan ke depan sekolah, “Daaaggh… Semoga berhasilll !!!” Teriak Andika sambil melambaikan tangannya pada mobil yang telah melaju itu. “Aku harus bisa ! Aku pasti bisa memenangkan Lomba ini !” Gumam Wisnu di dalam mobil. Akhirnya, Wisnu tiba di tempat dimana ia akan berlomba. Ia menarik nafas panjang lalu keluar dari mobil. Kompetisi pun dimulai… Ia menulis dengan sangat serius. Hingga saat pengumuman juara, ternyata Wisnu lah yang menjadi pemenang. Hatinya bersorak tapi ekspresinya biasa-biasa saja. Ia berjalan ke panggung dan menerima sebuah piala dan piagam. Dengan tangan yang bergetar ia memegang hasil jerih payahnya. Lomba telah selesai, dan Wisnu kembali ke sekolah. Dengan bangganya piala itu dimasukkan ke mobil dan akan menuju ke sekolah. Selama perjalanan, Wisnu diberi pujian habis-habisan oleh pembinanya.
Sesampainya ia di sekolah, Wisnu bertemu Andika. Wisnu berkata,”Aku menang…!” Katanya dengan wajah berbinar.
“Wah, selamat ya ! Kamu hebat banget … Aku saluutttt !!!!” Ujar Andika memberi selamat. “Harus dirayakan nih ! Gimana kalo besok sore kita ke pantai, aku traktir kelapa muda … Setuju ?!” Sambungnya merangkul tangannya ke pundak Wisnu. Wisnu mengangguk pelan. Mereka pun pulang sekolah bersama-sama.
Keesokan harinya, mereka menuju ke pantai yang ada di dekat rumah mereka. Sesampainya disana, di pintu masuk sudah terlihat hamparan pasir putih dan jernihnya air laut yang menyejukkan mata. Mereka berjalan sembari menikmati nyiur pantai dan suara deburan ombak diselingi tawa anak-anak yang tengah bermain air. “Tunggu disini ya ! Aku mau beli kelapa muda dulu !!!” Ujar Andika beranjak meninggalkan Wisnu ke warung di pesisir. Tak berapa lama kemudian, Andika datang dengan dua buah kelapa muda yang telah terbuka dengan sedotan dan payung kecil diatasnya. “Ini….” Andika menyerahkan sebuah kelapa muda ke hadapan Wisnu. “Thanks ya ! Kamu yang sudah buat aku kayak begini, mungkin aku orang yang paling beruntung di dunia ini karena punya temen seperti kamu !” Jelas Wisnu kemudian meneguk air kelapa muda yang segar. “Temen ?! Aku ini kan sahabatmu …. “ Protes Andika sambil tersenyum. Wisnu menunduk dengan senyuman penuh arti. Tullilulit….. Tulilulit …. Handphone Andika berbunyi. Ia pun mengangkat telepon itu. Andika yang mengangkat telepon nampak sangat bersedih dan terkejut, seusai menerima telepon dari kakaknya. Air matanya berlinang dan ia berkata pada Wisnu, “Wis, a…ak..aku pergi dulu ya !!” Andika segera bergegas meninggalkan Wisnu. Wisnu berlari menyusul Andika dan menarik lengan bajunya, “Ada apa sih, An ?” Tanya Wisnu was was. “Pa…Papaku sekarat kena serangan jantung ! Sorry banget ya, Wis !” Jawab Andika yang melepas tangan Wisnu dari lengan bajunya. Andika berlari dan meninggalkan Wisnu di pantai. Ia terdiam kemudian berjalan di atas pasir putih yang lembut menuju ke tepi pantai. Ia berjalan merendam kakinya di air laut yang jernih, tampak ganggang laut dan karang-karang yang alami. Tubuhnya terasa seperti di surga, dihempaskan sang Bayu. “Terimakasih Tuhan ! Kau telah mengirimkan seseorang yang baik hati kepada hamba-Mu ini !” Puji Wisnu kepada Tuhan dalam hati. Drtt….Drrrttt…… Handphone jadul yang dulunya milik salah satu Ibu panti bergetar. Ia merogoh saku belakangnya dan mengangkat telepon itu. “Halo !” Percakapan Wisnu dengan seseorang dimulai. Beberapa saat kemudian percakapan diselesaikan, Wisnu menunduk, Air matanya jatuh di ombak yang tenang. Lalu, ia berlari secepat kilat ke jalan raya. Berlari… berlari dan berlari… Sekitar 500 meter kemudian, Ia melihat kerumunan orang di jalan raya hingga menimbulkan kemacetan yang sangat parah. Dengan nafas tersengal-sengal ia berlari dan menerobos kerumunan orang-orang itu. “ANDIKA !!!!!” Ia berteriak dan air matanya kini mengalir semakin deras. Wisnu duduk di samping Andika yang tergeletak dengan bersimbah darah. Sepeda motornya hancur, salah satu saksi mata mengatakan bahwa Andika saat itu ngebut melewati lampu lalu lintas yang sedang merah, ia menabrak seorang pengendara motor lain dan ia terpental membentur pohon waru di tepi jalan. Wisnu yang tidak percaya akan semua kenyataan ini, mengecek denyut nadi di tangan Andika yang dingin. Tapi apa daya, yang dilakukan Wisnu sia sia, nyawa Andika tidak tertolong lagi. Wisnu menangis histeris dibenaknya teringat kenangan-kenangan masa lalu yang pahit dan manis bersama Andika. “Kenapa …? Kenapa …?” Teriak Wisnu histeris. Tiba-tiba pandangan Wisnu buyar, badannya lemas, matanya tidak bisa terbuka. Brrruuukk… Ia jatuh pingsan.
Dalam mimpinya, Wisnu bertemu Andika. Wajah Andika berseri dengan kain putih yang menutupi badannya. “Hay !” Sapa Andika enteng. Wisnu berlari ke arah Andika, lantas berkata, ”Kemana saja kamu?” . Andika tersenyum menolehnya kemudian berkata,”Mau ikut aku ? Kita bisa bersama jika kamu ikut aku sekarang !” .
“Aku ikut…” Sahut Wisnu sembari menggenggam tangan Andika yang dingin, mereka melangkah menuju seberkas cahaya di sebelah timur. Tiba-tiba terdengar suara-suara tangisan yang memanggil-manggil Wisnu. Seketika hati Wisnu ingin mencari sumber suara itu dan melepas genggamannya.
“Kak Wisnuu,,, Banguunnn !!! Banguuunn Kak !!! (menangis sambil memelas)
Andika menolehnya kembali sembari tersenyum, “Kamu jadi ikut aku ?!” Tanpa pilihan lain, Wisnu kembali melangkah mendekati cahaya itu bersama Andika. Raganya seketika melayang, ia terbang bersama Andika, seakan jiwanya kini tak ada di bumi lagi. Ia melihat raganya tergeletak kaku di sebuah ranjang putih dan dikelilingi oleh keluarganya di panti asuhan. Akhirnya, ia terbang melayang meninggalkan raganya dan seluruh keluarga panti asuhan tersebut.